KOPERASI SAWIT MAHATO BERSATU
(KOP SMB)
A. Latar belakang Masalah
Pembukaan undang-undang dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Negara Indonesia antara lain adalah meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat dan mencerdaskan hidup bangsa. Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan nasional Indosia selalu di arahkan kepada pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat, selanjutnya pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia di susun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan, kemudian dalam penjelasan pasal tersebut di tegaskan bahwa pembangunan perusahaan yang sesuai dengan hal itu adalah koperasi, dengan demikian koperasi harus ditingkatkan serta dibina dan dikelola secara tepat dan benar.[1]
Sifat dan kewirausahaan didalam koperasi perlu dipupuk dan di kembsngksn melslui peningkatan kemampuan berproduksi, berusaha dan bekerja sama serta kemampuan menciftakan daya saing dalam pemasaran hasil produksi, dengan begitu koperasi akan dapat memanfaatkan setiap peluang usaha dan mengembangkan kegiatan usahanya di berbagai bidang, sehingga membentuk kemandirian dan kepribadian yang tangguh.
Dalam pelita VI preoritas pembangunan sector-sektor dibidang ekonomi dengan keterkaitan dengan sector industry dan sector pertanian serta bidang pembangunan lainnya dan peningkatan kualitas sumber daya manusia[2]. Jadi dapat di ambil kesimpulan bahwa titik berat pembangunan di arahkan pada pengembangan sektor [3]
Industry dengan tetap memperhatikan sector pertanian yang telah lebih dahulu mendapat prioritas.
Karena telah diketahui bersama bahwa tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sebagai wahana sosial ekonomi, koperasi bersifat menyeluruh karena koperasi dapat hidup didalam usaha lain yang non koperasi,[4] koperasi dapat pula hidup dalam badang usaha swasta seperti PT,CV dan lain-lain maupun didalam usaha badan Negara maupun instansi, keadaan ini membuat koperasi lebih dapat mengembangkan ruang lingkup kerja dan ruang lingkup usahanya, di samping memudahkan koperasi untuk bekerja sama dengan berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah.
Kegiatan pelayanan yang di berikan koperasi secara garis besar dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu pelayanan ekonomi, dan pelayanan social,[5]jika pelayanan ekonomis yang di berikan koperasi kepada anggota baik, maka anggota dapat merasakan manfaat dalam kehidupannya melalui usaha-usaha mereka sehingga mengalami peningkatan, sedangkan pelayanan social meliputi pemberian pendidikan kepada anggota sehingga dapat mengerti dan terampil terutama dalam bidang usaha-usaha mereka, pelayanan koperasiini misalnya simpan pinjam, modal kerja, pengadaan pendidikan dan latihan serta kegiatan ekonomi lainnya yang dibutuhkan anggota seperti jual beli, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi maka peran koperasi perlu ditingkatkan dalam kehidupan ekonomi nasional, hal ini perlu dilakukan agar anggota koperasi dapat merasakan adanya manfaat koperasi, untuk m,eningkatkan kesejahteraan yang terdapat dalam masyarakat ada beberapa hal yang perlu diketahui sebagai dasar ukuran khususnya di Negara kita ukuran yang di gunakan dalam menentukan tingkat kesejahteraan antara lain:
1. Cukup makanan dan pakaian
2. Ada tempat tinggal yang memadai
3. Tersedianya biaya untuk pendidikan anak
4. Tersedianya biaya untuk pemeliharaan kesehatan
5. Tersedianya tempat dan kesehatan untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing
Untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi ada beberapa hal yang diketahui sebagai dasar ukuran tingkat kesejahteraan anggota antara lain:
1. SHU
2. Perputaran Modal
3. Peningkatan jumlah anggota
Kesejahteraan yang di maksud adalah keadaan anggota(keluarga) dimana sebagian besar kebutuhan pokok dapat dipenuhi, kesejahteraan pada hakekatnya di ukur antara jumlah penghasilan yang diperoleh dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Berkaitan dengan pendapat diatas bahwa anggota yang dapat dikatakan sejahteraan adalah apabila jumlah penghasilan mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka, baik fisik maupun spiritual, kebutuhan fisik yang dimaksud adalah makanan, minuman,pakaian,perumahan dan kesehatan,sedangkankebutuhan spiritual adalah kebutuhan akan penididikan,hiburan,kebebasan memeluk agama(kepercayaan) diantara mereka.
Berdasarkan prasurvey yang penulis lakukan pada koperasi serba usaha(KSU) sawit mahato bersatu dilihat dari perkembangan koperasi yang berdiri pada tanggal 3 september 2000 ternyata mengalami pasang surut, pada awal berdirinya koperasi ini banyak mendapatkan simpati dari anggota kemudian pada tahun2001,(KSU) koperasi sawit mahato bersatu mengadakan penyempurnaan sehingga dapat mengalami kemajuan seperti yang terlihat pada table berikut.
| NO | Tahun | Jumlah anggota |
| 1 | 2001 | 100 Orang |
| 2 | 2002 | 100 Orang |
| 3 | 2003 | 2.000 Orang |
| 4 | 2004 | 2000 Orang |
| 5 | 2005 | 2455 Orang |
| 6 | 2006 | 3050 Orang |
Sumber : KSU koperasi sawit mahato bersatu 2007
Berdasarkan perkembangan jumlah anggota di atas jika dilihat dari tahun ketahun mengalami peningkatan jumlah anggota menyadari pentingnya pembangunan dan pembinaan. KSU koperasi sawit mahato bersatu menjalan kan usaha dalam bidang ekonomi antara lain simpan pinjam modal usaha, apabila pinjaman yang dibutuhkan oleh anggota dapat dipenuhi aloh koperasi, maka usaha koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dapat terlaksana
KSU koperasi sawit mahato bersatu mempunyai peranan yang cukup penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, agar KSU koperasi sawit mahato bersatu dapat berperan dengan baik tentu di pengaruhi oleh berbagai factor yaitu: factor intern dan ekstren, factor intern yaitu pengukuran yang dilakukan untuk menggambarkan maju mundurnya usaha yang di lakukan oleh KSU koperasi sawit mahato bersatu pengukuran itu berdasarkan pada perkembangan volume usaha, jumlah anggota, modal serta perkembangan dalam pemberian pelayanan terhadap anggtanya, sedangkan factor ekstren yaitu bantuan penyelenggaraan pembinaan terhadap pengurus, kedua factor ini sangat mempengaruhi peningkatan kesejahteraan anggota koperasi,
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik meneliti dengan judul “ PERANAN KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SAWIT MAHATO BERSATU DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA DI DESA MAHATO KEC, TAMBUSAI UTARA.”
B. Batasan Masalah
Sebagaimana di ketahui bahwa koperasi merupakan suatu usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan dan sangat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya” peranan koperasi serba usaha (KSU) sawit mahato bersatu dalam meningkatkan kesejahteraan angota di desa mahato, kec. Tambusai utara.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah peranan KSU mahato dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.?
2. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan KSU mahato bersatu dalam meningkatkan usahanya.?
3. Bagaimana tinjauan Yuridis Undang-undang perkoperasian mengenai peranan KSU desa mahato bersatu dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
D. Tinjauan dan manfaat penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui peranan KSU mahato bersatu dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.
2. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan KSU mahato bersatu dalam meningkatlkan usahanya.
3. Untuk mengetahui hokum ekonomi islam mengenai peranan KSU mahato bersatu dalam meningkatkan kesejahteraan anggota
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar serjana hukum(S.H) pada Fakultas Syari’ah Dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama kepada KSU mahato bersatu dalam meningkatkan kesejahteraan anggota di desa Mahato Kec. Tambusai utara
3. Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai bahan penelitian mengenai masalah koperasi pada penelitian selanjutnya.
4. Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah penulis terima dalam masa perkuliahan.
E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Untuk melaksanakan penelitian ini menulis mengambil lokasi di KSU desa mahato yang beralamat, desa Mahato Kecamatan Tambusa Utara Kabupaten Rokan Hulu, Riau
2. Jenis dan sumber data
Dalam hal ini penulis memakai dua jenis data untuk melengkapi penelitian yaitu:
a. Data Primer
Yaitu data yang di peroleh langsung dari anggota KSU Mahato bersatu baik secara lisan maupun tulisan
b. Data Sekunder
Yaitu data yang di peroleh dari literature (buku-buku). Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang di teliti
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah anggota KSU Mahato yang berada di desa Mahato Kec, Tambusai Utara yaitu sebanyak 80 orang, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang atau 50% dari total anggota KSU mahato bersatu di mahato, adapun metode yang di gunakan dalam pengambilan sampel adalah random sampling (pengambilan sampel secara acak)
4. Metode pengumpulan data
a. Observasi
Yaitu suatu metode pengumpulan data melalui pengamatan lansung terhadap masalah yang terjadi
b. Interview/ wawancara
Hal ini peneliti melakukan wawancara langsung terhadap pengurus dan anggota KSU mahato(sebanyak 40) yang ada kaitannya dengan penelitian itu.
c. Questioner/angket
Yaitu memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang merupakan subjek dalam penelitian untuk diisi dan kemudian di kembalikan kepada peneliti untuk diolah
d. Dokumentasi
Yaitu mencari data yang di butuhkan melalui dokumentasi yang tersimpan di KSU desa mahato bersatu mengenai hal yang meliputi: sejarah berdirinya KSU Mahato, laporan Keuangan dan laporan neraca KSU Mahato
5. Teknik analisis Data
Setelah data terkumpul, kemudian data tersebut di analisa untuk mendapat kn hasil penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif, yaitu suatu metode penganalisaan yang menggambarkan seluruh peristiwa dari objek yang di teliti dan kemudian di kaitkan dengan teori-teori yang di gunakan dalam peneliti.
Yang dimaksud peranan dalam sumbangan dan kontribusi yang diberikan KSU mahato kepada anggotanya,,, yang dimaksud dengan tingkat kesejahteran dalam penelitian ini adalah tingkat atau taraf hidup anggota koperasi tingkat kesejahteraan anggota koperasi diukur melalui manfaat yang di peroleh dari KSU mahato bersatu berupa pemberian pinjaman modal usaha, pendidikan, pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan keperluan lainnya.
F. Teknik Penulisan
1. Deduktif : yaitu uraian yang di ambil dengan menggunakan kaedah-kaedah umum di analisis dan diambil kesimpulan secara khusus.
2. Induktif : yaitu uraian yang di ambil dengan menggunakan kaedah-kaedah khusus di analisa dan di ambil kesimpulan secara umum
3. Deskiriftif , yaitu mengungkapkan uraian atas fakta yang di ambil dengan apa adanya,
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini maka penulis membaginya dalam beberapa bab dan sub bab, yaitu sebagai berikut.:
BAB I: Pendahuluan , terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan,
BAB II: Gambaran umum lokasi penelitian yang terdiri dari sejarah berdirinya KSU desa Mahato Bersatu, kepengurusan dan struktur organisasi KSU mahato bersatu.
BAB III: Tinjauan pustaka yang terdiri dari , pengertian koperasi, tujuan dari koperasi, fungsi dan peranan koperasi, dan manfaat koperasi bagi anggota
BABIV: Hasil penelitian dan pembahasan yaitu terdiri dari peranan serta upaya-upaya KSU desa mahato bersatu dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya, dan tinjauan Yuridis Undang-undang perkoperasian mengenai peranan KSU desa mahato bersatu dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
BAB V: Kesimpulan dan saran, merupakan bab terakhir yang terdiri dari kesimpulan penelitian dan saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAN, UUD 1945, Naskah Asli Dan Perubahannya, (Jakarta: Pustaka Pergurua 2006)
Cet Ke-1
Sri Edi Swasono, Koperasi Didalam Orde Ekonomi Indonesia (Jakarta: UI Press 1992) Cet Ke-1
Chaniagpo Arifinal , Perkoperasian Indonesia,(Bandung: Angkasa, 1994), Cet Ke-.1
[2]Ibid,h,98
[4] Sri edi swasono, Koperasi Didalam Orde Ekonomi Indonesia (Jakarta: UI Press 1992).h.26
[5] Arifinal Chaniago, Perkoperasian Indonesia,(Bandung: Angkasa, 1994),h.1
